Al Ijma’
Dasar:
عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين من بعدي (رواه ابو
داوود)
”Berpeganglah kalian kuat-kuat kepada
sunnahku dan kepada sunnah khulafaur Rosyidin sesudahku”.
Definisi
Ijma’
هم الذين علي هدى
الرسول صلى الله عليه وسلم و أصحابه علما و اعتقادا, وقولا, وعملا, وأدبا, وسلوكا
”Yaitu orang-orang yang dalam hidup
beragama selalu berpegang pada petunjuk Rasulullah SAW beserta
sahabat-sahabatnya, baik dalam segi keilmuan, keyakinan, perkataan,
sikap/perilaku, moral maupun capaian-capaiannya”.
Siapa Sahabat Itu?
1.
هم سلف أمة من
الصحابة والتابعين ومن تبعهم باحسان الي يوم الدين
”Yaitu orang-orang salafi dari para
sahabat dan orang-orang Tabiin(setelah sahabat) serta orang-orang yang dalam
kehidupannya tidak pernah bergeser/lepas dari kebaikan sampai akhir hayatnya”.
2.
هم الذين اجتمعوا
علي الكتاب والسنة
”Orang-orang yang secara rutin dan
kontinyu selalu mendiskusikan Al Khitab/Al Qur’an dan Sunnah/Hadits”.
3.
واستقاموا علي
الاتباع وجانبواالفرقة والابتداع
”Orang-orang yang komitmen dalam ber itba’
serta menjauhi perselisihan/perpecahan dan segala yang dinilai bid’ah(di luar
yang dilakukan nabi).
Al Qiyas
Definisi
Al Qiyas:
الحاق فرع باصل
المساواته في علة حكمه كالحاق النبيذ بالخمر في الحرمة ووجوب حذ شاربه لمساوته له
في الاسكار
” Mengkaitkan/menyetarakan suatu cabang
dengan pokok dalam kesamaannya atas cabang itu di dalam pengambilan dasar
hukumnya”.
Contoh: Menyetarakan tanaman atau jenis
minuman dengan al Khomr dalam ke haramannya serta memberikan hukuman atas
peminumnya di karenakan kesamaannya dalam memabukkan”.
Catatan:
Antara
furu’/cabang dan yang pokok harus ada relevansi serta keterkaitannya.
Dasar Al Qiyas
1.
فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
”Maka ambillah (kejadian itu)
untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan”.(al-Hasyr – 2)
2.
أَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُونَ #
أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ # نَحْنُ قَدَّرْنَا
بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ # عَلَى أَنْ نُبَدِّلَ
أَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ # وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ
النَّشْأَةَ الْأُولَى فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ
”Maka
terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang
menciptakannya, atau Kamikah yang menetapkannya? Kami telah menentukan kemakian
di antara kamu dan Kami sekali kali, tidak dapat di kalahkan# Untuk
menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu kelak (di akhirat),
dalam keadaan yang tidak kamu ketahui# Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui
penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran untuk
penciptaan yang kedua?
أنه يجتهد و أن اجتهاده يخطئ وأنه يفوض اليه فيقال : احكم
بما تشاء
”Sesungguhnya Rasul juga ber ijtihad, dan
ijtihadnya tidak disalahkan, dan sebenarnya ijtihad itu sebagai penerus.
Rasul
berkata:
Tetapkanlah hukum sesuai dengan cara yang
kamu hendaki”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar