Jumat, 24 Mei 2013


Memahami Sistem Pertanian Organik

Memahami Sistem Pertanian Organik

Memahami Sistem Pertanian Organik - Sistem pertanian organik sekarang ini sudah dikenal luas karena hasil yang lebih sehat dan bebas pestisida, yuk kita simak saja ulasannya berikut ini:

A. Pemahaman Sistem Pertanian organik
Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik.

B. Manfaat Sistem Pertanian Organik
1. Tanaman yang dihasilkan bebas dari residu atau sisa-sisa pestisida dan bahan kimia lainnya yang disebabkan oleh aktifitas pemupukan.
2. Tanaman yang dihasilkan lebih sehat dan segar.
3. Tanaman yang dibudidayakan secara ogannik ini mampu menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.

C. Penerapan Sistem Pertanian Organik
   Budidaya tanaman dengan sistem pertanian organik ini pada dasarnya adalah menghindari segala pemakaian bahan kimia terhadap tanah maupun tanaman. Penerapan dari sistem pertanian organik ini adalah:
1. Penggunaan bahan alami untuk kesuburan tanah.
2. Tidak menggunakan bahan kimia dalam budidaya

D. Ciri - Ciri Pertanian Organik 
1. Menyuarakan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi berkesinambungan.
2. Aspek alamiah dan kondisi lingkungan sekitar merupakan sumber penunjang produksi yang utama.
3. Mengurangi penggunaan bahan penunjang dari luar.
4. Rotasi tanaman.
5. Sistem budidaya secara tumpang sari atau polikultur.
6. Pengendalian OPT secara biologis.
7. Varietas tanaman yang resisten.
8. Tidak menggunakan zat kimia.
9. Mencegah erosi dan Pengelolaan air.
10.Daur ulang nutrisi atau unsur hara dari dalam tanah.

E. Tujuan Sistem Pertanian Organik
1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi.
2. Membudidayakan tanaman secara alami.
3. Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologi dalam ekosistem pertanian.
4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
5. Menghindarkan seluruh bentuk cemaran akibat dari penerapan teknik pertanian.
6. Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air serta mengurangi masalah erosi akibat pengolahan tanah yang intensif.
7. Meningkatkan peluang pasar produk organik baik domestik maupun global.

F. Kendala dan Solusi dalam Sistem Pertanian Organik
1. Kendala:
· Adanya hama transmigran dari kebun non-organik yang menyebabkan menurunya produksi.
· Tanah sudah banyak mengandung residu
· Tanah untuk pertanian pertanian organik sebaiknya tanah yang masih perawan atau asli sementara banyak penelitian yang menyatakan bahwa tanah pertanian di Indonesia sudah jenuh fosfat.
· Pasar terbatas karena hasil pertanian organik hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja.
· Kesulitan menggantungkan pasokan dari alam, seperti pupuk.
· Sulitnya meninggalkan kebiasaan petani yang bergantung pada pupuk kimia dan pestisida.
2. Solusi
·  Sosialisasi pada masyarakatan mengenai pertanianyang ramah lingkungan.
·  Menggalakkan konsumsi produk hasil pertanian organik.
·  Dibutuhkan kajian lebih banyak untuk mendapatkan saprotan (sarana produksi pertanian) organik yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar