Transfer Gen Mutan Jagung ke Rumput
Gajah Untuk Biofuel
Jurnal
KeSimpulan.com- Gen jagung mutan ditransfer ke rumput Panicum
virgatum untuk biofuel. Gen termodifikasi dimasukkan ke rumput sebagai
saklar biofuel.
Jika Anda transfer pulsa seluler harus hati-hati karena
sedang marak penipuan. Tetapi mentransfer gen jagung disebut CG1 ke rumput
gajah menawarkan manfaat biofuel pada skala komersial lebih murah dan lebih
mudah. Panicum virgatum dapat menyimpan tepung di batang 3 kali lipat dan lebih mudah dikoversi ke dalam
gula yang dibutuhkan untuk biofuel.
George Chuck, genetikawan dari
University of California di Berkeley, dan rekannnya melapor keProceedings of
the National Academy of Sciences (PNAS). Rumput menghasilkan gula 4 kali
lebih banyak ketika ditransfer dengan gen mutan yang mempromosikan dinding sel
tanaman ketika muda. Bunga tidak tumbuh bahkan setelah 2 tahun sehingga
membatasi risiko penyebaran varian gen ke populasi liar. “Ini poin utilitas
pendekatan kami, baik untuk domestikasi tanaman biofuel baru dan pembatasan
trans-gen mengalir ke spesies asli,” kata para peneliti.
Tahun 2007 kongres Amerika Serikat
meloloskan undang-undang yang menetapkan mandat campuran etanol berbasis jagung
dan etanol selulosa menjadi bensin setiap tahun hingga 2022. Environmental
Protection Agency harus menurunkan selulosa pada tahun 2010 dan 2011 lebih dari
90 persen untuk memenuhi permintaan. Poet LLC, produsen etanol jagung terbesar
di AS, BP Plc (BP) dan Abengoa SA (ABG) berencana membangun pabrik di AS tahun
2013. Gruppo Mossi & Ghisolfi sudah mulai membangun pabrik di Italia pada
April lalu untuk bahan bakar generasi kedua atau 2-G yaitu biofuel dari
non-tanaman pangan.
Biaya biofuel 2-G sekitar 50 sen per
galon dibandingkan 3 hingga 6 sen per galon untuk etanol jagung dan tebu karena
butuh volume lebih besar enzim yang diperlukan untuk mengekstrak materi
selulosa. “Setelah tepung tambahan meminimalkan kebutuhan pre-treatment
biomassa maka jauh lebih mudah dicerna,” kata para peneliti. Karena Panicum
virgatum tumbuh di medan yang cocok untuk jagung, mereka tidak
bersaing dengan tanaman pangan. Penelitian tambahan diperlukan untuk memastikan
modifikasi genetik tidak membuat rumput lebih rentan terhadap predator.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar