Kamis, 23 Mei 2013

teknology pertanian


Transfer Gen Mutan Jagung ke Rumput Gajah Untuk Biofuel

          Jurnal KeSimpulan.com- Gen jagung mutan ditransfer ke rumput Panicum virgatum untuk biofuel. Gen termodifikasi dimasukkan ke rumput sebagai saklar biofuel.
Jika Anda transfer pulsa seluler harus hati-hati karena sedang marak penipuan. Tetapi mentransfer gen jagung disebut CG1 ke rumput gajah menawarkan manfaat biofuel pada skala komersial lebih murah dan lebih mudah. Panicum virgatum dapat menyimpan tepung di batang 3  kali lipat dan lebih mudah dikoversi ke dalam gula yang dibutuhkan untuk biofuel.
George Chuck, genetikawan dari University of California di Berkeley, dan rekannnya melapor keProceedings of the National Academy of Sciences (PNAS). Rumput menghasilkan gula 4 kali lebih banyak ketika ditransfer dengan gen mutan yang mempromosikan dinding sel tanaman ketika muda. Bunga tidak tumbuh bahkan setelah 2 tahun sehingga membatasi risiko penyebaran varian gen ke populasi liar. “Ini poin utilitas pendekatan kami, baik untuk domestikasi tanaman biofuel baru dan pembatasan trans-gen mengalir ke spesies asli,” kata para peneliti.
Tahun 2007 kongres Amerika Serikat meloloskan undang-undang yang menetapkan mandat campuran etanol berbasis jagung dan etanol selulosa menjadi bensin setiap tahun hingga 2022. Environmental Protection Agency harus menurunkan selulosa pada tahun 2010 dan 2011 lebih dari 90 persen untuk memenuhi permintaan. Poet LLC, produsen etanol jagung terbesar di AS, BP Plc (BP) dan Abengoa SA (ABG) berencana membangun pabrik di AS tahun 2013. Gruppo Mossi & Ghisolfi sudah mulai membangun pabrik di Italia pada April lalu untuk bahan bakar generasi kedua atau 2-G yaitu biofuel dari non-tanaman pangan.
Biaya biofuel 2-G sekitar 50 sen per galon dibandingkan 3 hingga 6 sen per galon untuk etanol jagung dan tebu karena butuh volume lebih besar enzim yang diperlukan untuk mengekstrak materi selulosa. “Setelah tepung tambahan meminimalkan kebutuhan pre-treatment biomassa maka jauh lebih mudah dicerna,” kata para peneliti. Karena Panicum virgatum tumbuh di medan yang cocok untuk jagung, mereka tidak bersaing dengan tanaman pangan. Penelitian tambahan diperlukan untuk memastikan modifikasi genetik tidak membuat rumput lebih rentan terhadap predator.
Sumber: 

file:///E:/gOoGlAn/Transfer%20Gen%20Mutan%20Jagung%20ke%20Rumput%20Gajah%20Untuk%20Biofuel%20_%20%27SAHABAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar