Minggu, 19 Mei 2013

MALAIKAT MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN HADITS DAN SAINS



MAKALAH AGAMA ISLAM II
MALAIKAT MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN HADITS DAN SAINS
                                                                             
                                                                                 
Dosen pengajar:
 Ir.Zainul Arifin



Disusun Oleh:
Ali mahbub suyuti
(2110310020)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG (UIM)
2012
                                                           
KATA PENGANTAR


Assalamualaikum WR.WB

Puji syukur tercurah kan hanya pada Allah SWT, tuhan semesta alam, karena berkat Rahmat dan Ridho-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul Pengenalan Alat dapat terselesaikan. Meskipun di dalam makalah ini masih banyak kekurangannya. Makalah  ini kami tulis berdasarkan data yang kami peroleh dari internet  dan buku.
Makalah  ini dibuat untuk memenuhi tugas makalah Agama II fakultas Pertanian Universitas Islam Malang(UIM). Dalam penyusunan makalah  ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharap saran dan kritikan yang membangun demi kebaikan laporan ini. Semoga penulisan makalah ini dapat berguna bagi laporan berikutnya.

Wassalamualaium WR.WB








      
Malang, Mei 2012








DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Menjelasakan arti beriman pada Malaikat
B. Tugas-tugas Malaikat
C. Malaikat dalam perspektif sains
KESIMPULAN
Daftar Pustaka










BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar  Belakang

Keberadaan malaikat di alam abstrak dan pergantian mereka secara positif ditengah-tengah makhluk dan ditengah-tengah rill sekaligus hubungan mereka dengan manusia di dunia dan akhirat, kita wajib mengimani eksistensi mereka dan berusaha menghubungkan diri dengan mereka untuk mensucikan jiwa dan hati serta beribadah kepada Allah dengan khusyu’.

Berhubungan dengan malaikat merupakan ketinggian spiritual dan realisasi hikmah luhur sebagaimana Allah menciptakan manusia karena keagungan hikmah, yaitu melaksanakan amanat Allah, dan menegakkan kekhalifahan-Nya di muka bumi. Oleh karena itu, iman pada malaikat termasuk perbuatan baik dan merupakan panji-panji kebenaran dan takwa.

Iman tidak akan mempunyai nilai hakikat kecuali jika manusia mengimani alam abstrak (Malaikat)  tanpa ragu-ragu dan tidak berdasar praduga. Ini  adalah cara para nabi dan orang-orang mu’min yang telah menemukan hakikat dengan penglihatan mereka sehingga mereka mampu menangkap sesuatu yang tidak diketahui oleh orang-orang yang lengah dimuka bumi ini.

B.  Tujuan

   1. Memahami tentang arti beriman pada Malaikat.
   2. Mengetahui tentang tugas-tugas  Malaikat.
                                    







BAB II
PEMBAHASAN

 A. Menjelasakan arti beriman pada Malaikat

Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul:
Malaikat berempat tinggal di ARSY dan mereka turun karena membawa perintah dari Allah. Ahmad dan bukhori meriwayatkan dari ibnu abbas bahwa rosulullah bertanya kepada jibril :”apa yang menghalangimu berkunjung pada kami lebih banyak daripada kunjungan yang engkau laksanakan?” Jibril menjawab sebagaimana ayat diturunkan :
Yang artinya: Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.(QS. Maryam : 64)

Ø  Wujud Malaikat

Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Yang artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kemudian dalam beberapa hadits

Dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-’Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[27] tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril .[28]

Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

Ø  Sifat Malaikat

Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
   1. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti
   2. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
   3. Selalu takut dan taat kepada Allah.
   4. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.
   5. Mempunyai sifat malu.
   6. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
   7. Tidak makan dan minum.
   8. Mampu merubah wujudnya
   9. Memiliki kekuatan[37][38] dan kecepatan cahaya.

Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra dan Mi’raj.

Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam,Muhammad dan lainnya. Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah “Malaikat Yang Terjatuh” (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari ‘api yang tidak berasap’, sedang malaikat dicipta dari cahaya.

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para Nabi dan Rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.

Allah memerintahkan kepada manusia untuk beriman pada para malaikat. Allah, sebagaimana dalam firmannya, memberitakan perintahnya
Yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya.

B. Tugas-tugas Malaikat

Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain :

1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi dan Rasul.

Yang artinya: Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqoroh :97)
2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.
3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
Yang Artinya: Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (Qs. Az Zumar: 68)
4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
Yang Artinya: Dan dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami, dan malaikat- malaikat kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (QS. Al An’am: 61)
5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
Yang Artinya: Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan”. (Qs. Az Zuqhuf: 70)
6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
Yang Artinya: Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (Malaikat-malaikat) kami selalu mencatat di sisi mereka.(Qs. Az Zuqhuf:80)
6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar Yang artinya: Dan orang-orang yang berada dalam neraka Berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya dia meringankan azab dari kami barang sehari”. (Qs. Al Mu’min:49)
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.
Yang artinya: (yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;(Ar Ra’d: 23)

Ø  Buah Iman Kepada Malaikat Allah
Beriman kepada Malaikat membuahkan pengaruh yang mulia diantaranya:

   1. Mengetahui dengan benar keagungan, kebesaran, kekuasaan malaikat, dan kebesaran makhluk menjadi bukti atas kebesaran Penciptanya.
   2. Bersyukur kepada Allah atas perhatianNya yang diberikan kepada anak Adam dengan menugaskan beberapa malaikat yang menjaga, mencatat amal mereka dan tugas-tugas lainnya dalam kemaslahatan hidup manusia.
   3. Kecintaan kita kepada para malaikat atas tugas-tugas yang mereka tunaikan dalam rangka mengabdi dan taat kepada Allah.
   4. Semakin meyakini kebesaran, kekuatan, dan kemahakuasaan Allah SWT .
   5. Berswyukur kepada Allah karena Allah SWt telah menciptakan para malaikat untuk membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.
   6. Menumbuhkan cinta kepada amal sholih karena mengetahui ibadah para malaikat.
   7. Merasa takut berksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti mencatat seluruh perbuatan makhlluk hidup, mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, dan menyiksa  di neraka.
   8. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah, dan karena mereka selalu membantu dan mendoakan kita.

C. Malaikat dalam perspektif sains

v  Malaikat Satu Bentuk Daya
Malaikat merupakan jamak kepada perkataan Arab iaitu 'malak' yang bermaksud daya (force). Dalam hadis Rasulullah, ada dinyatakan bahawa Malaikat dicipta daripada cahaya. Cahaya merupakan sinaran elektromagnet yang membawa tenaga dan momentum dan kesannya dapat dilihat apabila berinteraksi dengan jirim. Hal ini selari dengan makna Malaikat itu sendiri yang membawa maksud forces atau daya.

Penciptaan Malaikat tidak seperti Manusia. Manusia dicipta hasil dari tindak balas biokimia. Justeru, Manusia perlu patuh kepada hukum (sunnatullah) biokimia iaitu emosi, makan dan berkahwin (mempunyai jantina). Sebaliknya sinaran elektromagnet dicipta dari tindak balas fizik. Maka itu sinaran elektromagnet tidak tertakluk kepada hukum biokimia dan hal ini selari dengan sifat Malaikat itu sendiri iaitu tiada emosi, tidak bernafsu (tuntutan biologi) dan tiada jantina.

Menurut kajian, cahaya dapat bergerak di dalam vakum dengan kelajuan 299,792,458 meter sesaat. Hal ini selari dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:
"..dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya." [Al-Mursalaat : 2]

v  Patuh Hukum Alam
Malaikat adalah makhluk Allah yang sangat disiplin, patuh dan tidak pernah membantah perintah-Nya. Malaikat boleh diinterpretasikan sebagai utusan atau alatan Allah dalam mentadbir alam ini. Menjadi sifat sesuatu alat untuk patuh kepada pemiliknya. Seperti komputer yang diprogramkan untuk patuh menerima arahan oleh pembuatnya, Malaikat juga diprogramkan untuk patuh dan taat kepada perintah Allah. Kita melihat sinaran elektromagnet juga sentiasa 'patuh' kepada hukum fizik yang telah ditetapkan Allah. Sekiranya sinaran elektromagnet ini tidak 'patuh', Albert Einstein tidak akan memasukkan nilai c (halaju cahaya) dalam formulanya; E=mc2 sebagai pemalar (constant).

Di segenap penjuru alam ini, terdapat banyak bukti kepatuhan Malaikat terhadap perintah Allah. Sebagai contoh, antara tugas Malaikat ialah menurunkan hujan. Tugas Malaikat ini boleh dijelaskan secara saintifik. Menurut hukum fizik, pemindahan haba berlaku melalui tiga cara iaitu konduksi, perolakan dan sinaran. Melalui sinaran cahaya, matahari dapat memindahkan haba (tenaga) ke atas air di lautan Bumi. Setelah memperoleh tenaga, air di lautan mengewap ke udara lalu terkondensasi membentuk hujan.

Tanpa sinaran cahaya, tidak mungkin proses kitaran hujan berlaku kerana Hukum Keabadian Tenaga menyatakan bahawa tenaga tidak boleh dicipta dan dimusnahkan, ia hanya boleh berubah bentuk. Maka secara saintifik, air tidak boleh secara tiba-tiba mengewap ke udara tanpa ada tenaga yang dipindahkan. Maka Allah menetapkan supaya tenaga dari Matahari untuk menjadi sumber tenaga untuk air di Bumi dapat mengewap dan Allah memberi tugas kepada Malaikat (sinaran cahaya) untuk menjadi perantaraan pemindahan tenaga ini. Maka terjadilah kitaran hujan. Subhanallah!

v  Penjelmaan Hologram
Al-Qur'an pernah menceritakan kepada kita bahawa Malaikat pernah diutuskan kepada para Nabi menjelma dalam bentuk manusia. Hal ini tidak mustahil dan dapat difahami dengan mudah. Teknologi kini membolehkan kita mencipta imej 3D dengan hologram. Imej 3D hologram dapat dibuat dengan menggunakan pancaran laser dan pancaran cahaya yang mana kedua-duanya adalah sinaran elektromagnet. Hologram bukan sekadar mencipta imej 3D, akan tetapi hologram juga digunakan sebagai ciri-ciri keselamatan dalam kad kredit, kad pengenalan, lesen kereta atau VCD/DVD original untuk membezakan antara palsu dan tulen. Sifat hologram yang membezakan kepalsuan dan ketulenan selari dengan sifat Malaikat dalam firman Allah:
"..dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya." [Al-Mursalaat : 4]

Bagaimana pula dengan komunikasi? Sinaran elektromagnet boleh diklasifikasikan kepada beberapa jenis bergantung kepada frekuensi gelombang. Jenis-jenisnya termasuklah gelombang radio, gelombang mikro, sinaran terahertz, sinaran infrared, cahaya, sinaran UV, X-rays dan sinar gamma. Komunikasi dapat dilakukan menerusi gelombang radio atau gelombang mikro kerana keduanya adalah satu bentuk sinaran elektromagnet. Kini, terdapat pelbagai alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio atau mikro seperti television, radio, telefon bimbit, dan wireless LAN. Maka tidaklah mustahil Malaikat dapat berbicara dengan Nabi dalam keadaan ia merupakan sinaran elektromagnet.
Malaikat Izroil, si pencabut nyawa, diberi tugas oleh Tuhan untuk mencabut nyawa
ratusan penduduk bumi dalam waktu yang bersamaan. Bagaimana dia melakukannya!
Hari itu sebuah pesawat penumpang jatuh di lautan. Ratusan penumpang tewas. Pada
detik itu juga puluhan orang di benua lain meninggal karena peperangan. Di
tempat yang berbeda beberapa orang meninggal sebab penyakit. Jarak mereka saling
berjauhan bahkan di benua yang berbeda. Malaikat Izroil dalam waktu yang
bersamaan harus melakukan tugas mencabut nyawa setiap individu sesuai
perintahNya. Secara logika biasa, pekerjaan itu tidak mungkin dilakukan seorang
diri dalam waktu yang sama dan dimensi ruang yang berbeda. Kalau jumlah malaikat
sama banyaknya dengan personil yang harus ditangani,hal itu tidak menjadi
masalah. Namun dengan berkembangnya ilmu fisika ternyata hal tersebut dapat
dijelaskan kebenarannya walaupun dilakukan seorang diri.


Menurut beberapa keterangan bahwa malaikat diciptakan Tuhan dari cahaya.
Oleh karena itu malaikat juga memiliki sifat- sifat seperti cahaya. Sifat- sifat
cahaya yang penting dalam konteks ini adalah bahwa cahaya memiliki kecepatan
sekitar 300.000 km/detik, memiliki sifat dualisme yaitu sebagai gelombang maupun
partikel atau materi. Kedua sifat tersebut tentu saja juga dimiliki oleh
malaikat Izroil dan malaikat- malaikat lainnya.


v  Teori Relativitas
Seorang ahli fisika, Albert Einstein, mengemukakan teori yang disebut dengan
teori relativitas yang berkaitan dengan waktu, massa dan dimensi ruang.
Selanjutnya dalam postulatnya Einstein mengatakan bahwa tidak ada benda di alam
semesta ini yang kecepatannya melebihi kecepatan cahaya. Jika hal ini terjadi,
maka benda atau materi tersebut tidak memiliki dimensi waktu dan tidak memiliki
awal dan akhir. Dengan kecepatan cahaya, benda akan memiliki massa yang amat
besar dan memiliki dimensi ruang sama dengan nol. Ini berarti bahwa benda
tersebut ada wujudnya tetapi tidak terlihat.
Si Pencabut Nyawa
Si pencabut nyawa, malaikat Izroil, suatu ketika harus menjalankan perintah
Tuhan untuk mencabut nyawa beberapa penduduk bumi di beberapa negara di dunia.
Dia harus berangkat dari kantor pusatnya di “ Arsy” menuju ke tempat
kediaman orang-orang yang telah ditentukan.
Telah kita ketahui bahwa malaikat memiliki sifat- sifat seperti cahaya, baik
kecepatannya dalam bergerak maupun sifat dualismenya. Ketika malaikat berangkat
dari posnya menuju bumi dengan kecepatan cahaya, dia akan berwujud sebagai
gelombang sehingga dengan mudah melintasi benda- benda langit. Bila berbentuk
materi dengan kecepatan cahaya, dia juga tidak bisa dilihat karena dimensinya
nol dan massanya akan berubah menjadi energi yang sangat dahsyat, yaitu sama
dengan massa dikalikan kecepatan cahaya dikuadratkan. Ketika sudah tiba di bumi,
dia mengubah dirinya menjadi materi agar dapat berkomunikasi dengan orang yang
ditemuinya. Kondisi seperti itu sering dilakukan oleh para malaikat ketika akan
menemui para nabi dan rosulNya.



KESIMPULAN

ü  Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul:
ü  Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para Nabi dan Rasul.
ü  Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi dan Rasul.
ü  Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia
ü  Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
ü  Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
ü  Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
ü  Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
ü  Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.
ü  Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.
ü  Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.
ü  Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.


Daftar pustaka

Zaini Syahminah. Kuliah Aqidah Islam. Surabaya: Al- Ikhlas , 1993
Sabiq Sayid. Aqidah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1996
http://www.iluvislam.com/tazkirah/sains-a-islam/2473-malaikat-menurut-perspektif-sains.html
http://forum.detik.com/malaikat-dalam-perspektif-fisika-t112939.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar