Jumat, 31 Mei 2013

laporan praktikum berat isi tanah

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH ILMU PENGELOLAAN TANAH
BERAT ISI TANAH





Oleh
ALI MAHBUB SUYUTI
NPM 2110310020





FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
TAHUN 2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.
Berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3
Berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering ditetapkan karena berkaitan erat dengan perhitungan penetapan sifat-sifat fisik tanah lainnya, seperti retensi air (pF), ruang pori total (RPT), coefficient of linier extensibility (COLE), dan kadar air tanah. Kita perlu mengetahui berat isi tanah dan sifat-sifat fisik tanah  lainnya karen dalam bidang pertanian Data sifat-sifat fisik tanah tersebut diperlukan dalam beberapa aspek budidaya seperti optimalisasi pengolahan tanah, perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur, dan pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu selain itu berat isi tanah juga erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman menembus tanah.

1.2. Maksud dan Tujuan.
·         Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam menentukan berat isi tanah.
·         Meningkatkan penggetahuan mahasiswa tentang sifat fisik tanah.
·         Untuk mengetahui berat isi dari tanah yang diambil sebaggai sampel.
·         Agar mahasiswa dapat melakukan penghitungan berat isi tanah dengan baik dan benar.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Hanafiah (2005) bahwa bobot isi tanah merupakan kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan berikut ini:
1)      Kerapatan partikel (bobot partikel = BP) adalah bobot massa partikel padat per satuan volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 gram/cm3, dan
2)      Kerapatan massa (bobot isi = BI) adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume.
Nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah, makin kasar akan makin berat. Tanah lapisan atas yang bertekstur liat dan berstruktur granuler mempunyai bobot isi (BI) antara 1,0 gram/cm3 sampai dengan 1,3 gram/cm3, sedangkan yang bertekstur kasar memiliki bobot isi antara 1,3 gram/cm3 sampai dengan 1,8 gram/cm3.
Apabila tanah tersebut mengandung 1% bahan organik, ini berarti terdapat 20 ton m3 bahan organik per hektar.
(Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah)
Berat isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi pula berat isinya, yang berarti semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umunya berat isi tanah berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3, namun ada juga beberapa jenis tanah yang memiliki Berat isi sebesar 0,85 g/cm3.
Metode untuk menentukan ukuran kerapatan tanah yaitu dengan mengukur Volume tanah, mengeringkannya untuk menghilangkan air dan menimbang massa tanah yang kering tersebut, untuk memperoleh suatu contoh volume tanah yang tidak terganggu artinya strukturnya  masih utuh secara alami, digunakanlah alat pengambil sampel tanah dalam bentuk silinder (ring) atau kubus yang dapat diukur panjang, lebar, tinggi maupun luas permukaannya. (Nurhidayati.2006. Bahan ajar dasar ilmu tanah. Hal 62-63)
Faktor yang dapat mmempengaruhi berat isi tanah ialah besarnya ruang pori atau porositas tanah, semakin besar porositas tanah dan jumlah ruang porinya maka berat isinya akan semakin kecil. Tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya memiliki berat isi yang berkisar antara 1,2 – 1,8 g/cm2 sedangkan tanah yang lebih halus umumnya kisaran Berat isinya antara 1,0 – 1,6 g/cm2 . Kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang kompak akan menyebabkan meningkatnya nilai berat isi tanah. Karena sangat dipengaruhi oleh agresi tanah maka penentuan berrat isii tanah hanya baik apabila dilakukan dengan menggunakan contoh tanah utuh. (Nurhidayati.2006.Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah. Hal :42)

























BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan.
·         Cooper ring atau Ring sampel
·         Timbangan
·         Oven
·         Air
·         Sampel tanah utuh.
3.2. Cara kerja
·         Mengambil sampel tanah utuk dengan  ring sampel satu hari sebelum praktikum dimulai
·         Menimbang tanah + ring pada saat praktikum.
·         Mengoven tanah yang telah ditimbang selama 24 jam dengan suhu 1050C.
·         Mengeluarkan menimbang kembali tanah + ring sampel setelah dioven selama 24 jam.
·         Mengeluarkan tanah yang telah ditimbang, lalu mencuci bersih ring sampel hingga bersih dan kering.
·         Menimbang ring samppel yang telah kosong serta mengukur diameter dan tinggi ring.
·         Menentukan berat isi dan sifat fisik tanah yang lainnya.










BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Dari hasil pengamatan dapat diperoleh data sebagai berikut :
Kel
Berat ring + tanah (SO)
Berat ring + tanah (KO)
Berat Ring (g)
Diameter Ring (cm)
Tinggi Ring (cm)
1
276,00 g
249,00 g
155,00
4,22
5,09
2
295,00 g
267,00 g
177,00
4,22
5,09
3
295,00 g
263,00 g
177,00
4,22
5,09


BAB V
PERHITUNGAN

Dari data yang diperoleh seperti yang tertulis diata (untuk data kelompok 2) maka dapat kita hitung :


1.      Massa Tanah (Mt)         : Berat SO – Berat ring
: 295 – 177
: 118 g
2.      Massa Air (Ma)             : Berat SO – Berat KO
: 295 – 177
: 28 g
3.      Massa Padatan  (Mp)   : Mt – Ma
: 118 – 28
: 90 g
4.      Volume Tanah (Vt)       : π.r2.t (Ring)
: 3,14 . 2,112 . 5,09
: 71,16 cm3
5.      Volume Air (Va)                       : Ma . 1
: 28 . 1
: 28 cm3


6.      Volume Padatan (Vp)   : Mp / BJP
: 90 / 2,65
: 33,96 cm3
7.      Volume Udara (Vu)      : Vt - Va - Vp
: 71,16 - 28 - 33,96
: 9,19 cm3
8.      Volume Ruang (Vr)      : Vu + Va
: 9,19 + 28
: 37,19 cm3
9.      KA % Massa                 : Ma / Mp x 100
: 28 / 90 x 100 (%)
: 31,11 %
10.  KA % Volume              : Va / Vt x 100
: 28 / 71,16 x 100 (%)
: 39,35 %


11.  BI                                 : Mp / Vt
: 90 / 71,16
: 1,26
12.  KPA                              : Vr x Bj air / Mp x100
: 37,19 x 1 / 90 x 100
: 41,33 %
13.  KR                                : Va / Vr x 100 (%)
: 28 / 37,19 x 100
: 75,28 %










14.  Porositas Tanah             : Vr / Vt x 100 (%)
: 37,19 / 71,16 x 100
: 52,27 %
15.  Porositas Aerase                        : Vu / Vt x 100 (%)
: 9,19 / 71,16 x 100
: 12,92 %
16.  Jumlah Pori Tanah        : (1 – BI / BJP )x 100
: (1- 1,26 / 2,65) x 100 (%)
: (1 – 0,47) x 100
: 53 %
























BAB VI
PEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan diperoleh angka Berat Isi tanah sebesar 1,26 yang artinya ialah dalam setiap 1 cm3 Volume tanah terdapat 1,26 g padatan. Angka BI 1,26 termasuk dalam kisaran umum angka BI, karena pada umumnya BI berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3.
Adapun  faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah sebagai berikut :
·         Kandungan bahan organik
Semakin tinggi kandungan bahan organiknya maka tanah akan semakin poros sehingga Berat isinya menjadi rendah
·         Struktur tanah
Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah mempunyai ruang pori total yang lebih tinggi  daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal) sehingga tanah dengan struktur granuler porositasnya akan lebih tinggi dibanding tanah dengan struktur massive namun nilai Berat isi tanah dengan struktur granuler akan lebih rendah dibanding tanah-tanah dengan struktur massive.
·         Tekstur tanah.
Tanah dengan tekstur kasar nilai Berat isinya akan lebih kecil atau rendah dari pada berat isi pada tanah dengan tekstur halus, ini juga dikarenakan porositas atau jumlah ruang pori pada tanah dengan tekstur kasar umumnya lebih tinggi dibanding tanah dengan tanah bertekstur halus.
·         Kedalaman Profil tanah
Profil tanah yang lebih dalam pada umumnya kerapatan tanahnya lebih tinggi dibanding tanah pada profil yang dangkal sehingga berat isi tanah pada profil yang dalam umumnya lebih besar daripada tanah pada profil yang dangkal. Hal ini bisa saja disebabkan karena kandungan bahan organik pada tanah yang profilnya dalam lebih sedikit dibanding tanah pada profil yang dangkal.




BAB VII
KESIMPULAN

Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1)      Berat Isi pada tanah yang diijadikan sampel pada percobaan ialah sebesar 1,26 g/cm2 .
2)      Kadar air % massanya : 31,11 % dan % volumenya : 39,35 %
3)      Faktor-faktor yang mmempengaruhi Berat isi tanah ialah :
·         Kandungan bahan Organik
·         Struktur tanah
·         Tekstur tanah
·         Kedalaman profil tanah



















Daftar Pustaka

Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.

Nurhidayati. 2006. Bahan Ajar Dasar-dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian UNISMA. Malang.

Nurhidayati. 2006. Penuntun Praktikum Dasa-dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian UNISMA. Malang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar