IJTIHAD
Penjelasan:
Al Qiyas:
adalah keterkaitan antara hukum-hukum yang ditetapkan, dengan mengacu pada yang
pokok/dasar yaitu Al Qur’an dan Al Hadits.
Ijtihad: adalah usaha dari kemampuan seseorang atau lebih
dalam berupaya mencari kepastian hukumnya
Definisi Ijtihad
Suatu pekerjaan yang mempergunakan segala kesanggupan
daya rohaniah untuk mengeluarkan hukum syara’, menyusun suatu pendapat
dari suatu masalah hukum berdasar Al
Qur’an dan Sunnah.
- Orang
yang melakukan Ijtihad مجتهد
-
Persoalan yang dipertimbangkannya مجتهد فيه
Ijtihad
- Berfungsi sebagai alat penggeraknya, tanpa daya ijtihad kedua sumber
itu (Al Qur’an dan As Sunnah) menjadi lumpuh.
- Menjadi sumber tambahan dalam Islam.
Fungsi Ijtihad
Al
Qur’an dan As Sunnah
1.
Dua sumber asasi ajaran Islam
2.
Tanpa daya Ijtihad sumber asasi tidak berkembang
Ijtihad
a.
Alat penggeraknya
b.
Menjadi sumber tambahan Islam
c.
Adalah menopang risalah Islam yang abadi
d.
Ia menjadi bukti bagi manusia bahwa Islam selalu
membrikan pintu terbuka bagi para fuqaha’/ahli-ahli agama guna penggalian agama
كل
جعلنا منكم شرعة ومنهاجا
” Untuk tiap orang dari kamu, Kami telah ciptakan suatu
syariah dan satu jalan terbuka”. (QS. Al-Maidah 48)
Dialog
Nabi dan Mu’adz bin Jabal
ان رسول الله صلى
الله عليه وسلم لما بعثه الياليمان قال : كيف تقضي اذا عرض لك قضاء؟ قال: أقضي
بكتاب الله , فان لم تجد في كتاب الله؟ قال: فبسنة رسول الله, قال: فان لم تجد في
سنة رسول الله؟ قال: أجتهد برأيي ولا آلو. قال: فضرب رسول الله صلى الله عليه وسلم
علي صدره وقال: الحمد لله الذي وفق رسول رسول الله لما يرضي به رسول اللهز
Nabi berkata :
”Bagaimana engkau akan memutuskan perkara yang di bawa orang kepadamu?”.
Mu’adz :
”Hamba akan memutuskan menurut Kitabullah (al Qur’an)”
Nabi :
”Dan jika di dalam Kitabullah engkau tidak menemukan sesuatu mengenai soal itu?”
Mu’adz :
”Jika begitu, hamba akan memutuskan menurut sunnah Rasulullah”.
Nabi :
”Dan jika engkau tidak menemukan sesuatu mengenai hal itu di dalam sunnah Rasulullah?”
Mu’adz :
”Hamba akan mempergunakan pertimbangan akal pikiran sendiri (ajtahidu bir
ra’yi) tanpa bimbang sedikitpun”.
Nabi :
”Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menyebabkan utusan Rasul Nya Menyenangkan hati Rasulullah”.
Obyek Ijtihad
1.
Suatu masalah Syariah.
2.
Obyek ijtihad tidak boleh mengenai hal-hal yang telah
mendapat dalil-dalil yan positif (Qotie) seperti Ketuhanan dan hal-hal yang
ghaib.
3.
Tidak boleh terhadap ”kewajiban” seperti sholat, puasa,
zakat, dsb. (Sebab semua itu telah mempunyai dalil pasti).
4.
Hanya masalah yang tidak diketemukan buktinya yang
positif, dengan kata lain yang punya dalil qath’i.
Syarat Mujtahid
1.
Mengetahui berbagai ilmu pengetahuan khususnya menguasai
Al Qur’an dan Al Hadits.
2.
Mengetahui tentang undang-undang Qiyas dan Ijma’.
3.
Harus memiliki akhlaq yang baik
Adakah Nabi BerIjtihad?
يجتهد لعدم احتياجه
اليه بالوحي
Nabi Muhammad SAW juga berijtihad, dikarenakan hajad
untuk mendapat petunjuk dari Allah berupa wahyu.
Dasar:
1. و ما ينطق عن الهوي
ان هو الا وحي يوحي
“Dan
dia tiada berkata menurut kemauan hawa nafsunya sendiri. Perkataan itu tiada
lain adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya”. (QS. Al-Najm 203)
يأيها النبي لم تحرم ما احل الله لك تبتغي مرضات أزواجك
2. Hai nabi! Mengapa kamu mengharamkan apa
yang Allah menghalalkannya bagimu: kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu?
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bukhari Muslim meriwayatkan bahwa nabi Muhammad SAW
pernah mengharamkan atas dirinya minum madu untuk menyenangkan hati istrinya.
Maka turunlah ayat ini sebagai teguran pada Nabi.
أنه يجتهد وان
اجتهاده لا يخطئ وأنه يفوض اليه , فيقال احكم بما نشاء (جمع الجوامع)
”Sesungguhnya Rasulullah SAW, berijtihad, dan ijtihadnya
tidak pernah salah, serta menjadi ketetapan. Maka Allah berpesan: Berilah dasar
hukum yang sesuai Aku kehendaki”.
Contoh Ijtihad Nabi:
Pada saat turun dari perang Badr, Rasulullah mendapatkan
krisis air, lantas Al Hubbab Bin Murdhir menanyakan:
Wahai Rasul! Adakah kita dalam mencari pemecahan krisis
air menunggu wahyu dari Allah ataukah melalui Ar Ro’yu atau Ijtihad?
Lantas Rasulullah menjawab dengan singkat melalui Ar
Ro’yu.
Hikmah Ijtihad Nabi
تعليم الأمة وتدريبها
علي الأجتهاد في الأحكام
1.
Mendidik dan mengajari umat untuk berijtihad dalam
berbagai hukum.
واستنباط اللأحكام التي تناسب كل مكان و زمان
2.
Dan demi kesinambungan hukum-hukum yang diperlukan setiap
tempat maupun saat/masa.
وعدم الجمود علي ظواهر النصوص
3.
Tidak ada kebuntuhan/kebekuan atas segala kejelasan
nas/dalil.
Forum
Ijtihad
1.
Forum yang agung dan mulia.
2.
Tersedia pahala yang besar dari Allah
3.
Mujtahid yang melakukan ijtihad namun khilaf mendapatkan
satu pahala namun jika ijtihadnya denar mendapatkan dua pahala.
Asal
Qiyas dan Rahasia Syariat
Syariat
Islam adalah:
عامة لساءر الامم والأزمان
1.
”Syariat yang menyeluruh untuk umat setiap zaman”.
ونظام للمجتمع العام
2.
” Terstruktur untuk kepentingan jamaah/kelompok secara
menyeluruh (tiak hanya perorangan)”.
منطبقا على مصالح العباد
3.
” Berdasar atas kemaslahatan umat”.
رابعة اليهم وحدهم لا اليه تعالى
4.
”Syariah yang kembali demi kepentingan umat dan bukan untuk Allah SWT.”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar